SYEKH IBNU ATHA'ILLAH

Siapa Syekh Ibnu Atha'illah ?

Beliau adalah salah satu Tokoh sufi yang terkenal melalui kitab yang ditulisnya yaitu Kitab " Al-Hikam "

Nama lengkap beliau adalah Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha'illah As-Sakandari.
Lahir di Iskandariah (Mesir) pada thn 648 H/1250 M.

Julukan Al-Iskandari atau As-Sakandari  merujuk pada kota kelahiran beliau.
Sedangkan  Beliau meninggalnya  di Kairo pada thn 1309 M.

Sejak kecil, beliau dikenal gemar belajar,Ia menimba ilmu dari beberapa syekh secara bertahap. Gurunya yang paling dekat adalah Abu Al-Abbas Ahmad ibnu Ali Al-Anshari Al-Mursi, murid dari Abu Al-Hasan Al-Syadzili, pendiri tarikat Al-Syadzili. Dalam bidang fiqih ia menganut dan menguasai Mazhab Maliki, sedangkan di bidang tasawuf ia termasuk pengikut sekaligus tokoh tarikat Al-Syadzili.

Ibnu Atha'illah tergolong ulama yang produktif. Tak kurang dari 20 karya yang pernah dihasilkannya. Meliputi bidang tasawuf, tafsir, aqidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Dari beberapa karyanya itu yang paling terkenal adalah kitab Al-Hikam. Buku ini disebut-sebut sebagai magnum opusnya. Kitab itu sudah beberapa kali disyarah. Antara lain oleh Muhammad bin Ibrahim ibnu Ibad Ar-Rasyid-Rundi, Syaikh Ahmad Zarruq, dan Ahmad ibnu Ajiba.

Beberapa kitab lainnya yang ditulis adalah Al-Tanwir fi Isqath Al-Tadbir, Unwan At-Taufiq fi’dab Al-Thariq, Miftah Al-Falah dan Al-Qaul Al-Mujarrad fil Al-Ism Al-Mufrad. Yang terakhir ini merupakan tanggapan terhadap Syekhul Islam ibnu Taimiyyah mengenai persoalan tauhid.

Kedua ulama besar itu memang hidup dalam satu zaman, dan kabarnya beberapa kali terlibat dalam dialog yang berkualitas tinggi dan sangat santun.

Ibnu Taimiyyah adalah sosok ulama yang tidak menyukai praktek sufisme. Sementara Ibnu Atha'illah dan para pengikutnya melihat tidak semua jalan sufisme itu salah. Karena mereka juga ketat dalam urusan syari’at.

Ibnu Atha'illah dikenal sebagai sosok yang dikagumi dan bersih.
Ia menjadi panutan bagi banyak orang yang meniti jalan menuju Tuhan.
Menjadi teladan bagi orang-orang yang ikhlas, dan imam bagi para juru nasihat.

Ia dikenal sebagai master atau syekh ketiga dalam lingkungan tarikat Syadzili setelah pendirinya Abu Al-Hasan Asy-Syadzili dan penerusnya, Abu Al-Abbas Al-Mursi. Dan Ibnu Atha'illah inilah yang pertama menghimpun ajaran-ajaran, pesan-pesan, doa dan biografi keduanya, sehingga khazanah tarikat Syadziliyah tetap terpelihara.

Meski ia tokoh kunci di sebuah tarikat, bukan berarti aktifitas dan pengaruh intelektualismenya hanya terbatas di tarikat saja. Buku-buku Ibnu Atha'illah dibaca luas oleh kaum muslimin dari berbagai kelompok, bersifat lintas mazhab dan tarikat, terutama kitab Al-Hikam.

Kitab Al-Hikam ini merupakan karya utama Ibnu Atha’illah, yang sangat populer di dunia Islam selama berabad-abad, sampai hari ini. Kitab ini juga menjadi bacaan utama di hampir seluruh pesantren di Nusantara.

Syekh Ibnu Atha’illah menghadirkan Kitab Al-Hikam dengan sandaran utama pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Guru besar spiritualisme ini menyalakan pelita untuk menjadi penerang bagi setiap salik, menunjukkan segala aral yang ada di setiap kelokan jalan, agar kita semua selamat menempuhnya.

Kitab Al-Hikam merupakan ciri khas pemikiran Ibnu Atha’illah, khususnya dalam paradigma tasawuf. Di antara para tokoh sufi yang lain seperti Al-Hallaj, Ibnul Arabi, Abu Husen An-Nuri, dan para tokoh sufisme falsafi yang lainnya, kedudukan pemikiran Ibnu Atha’illah bukan sekedar bercorak tasawuf falsafi yang mengedepankan teologi.

Tetapi diimbangi dengan unsur-unsur pengamalan ibadah dan suluk, artinya di antara syari’at, tarikat dan hakikat ditempuh  dengan cara metodis.
Corak Pemikiran Ibnu Atha’illah dalam bidang tasawuf sangat berbeda dengan para tokoh sufi lainnya. Ia lebih menekankan nilai tasawuf  pada ma’rifat.

Adapun pemikiran-pemikiran tarikat tersebut adalah:

Pertama,
tidak dianjurkan kepada para muridnya untuk meninggalkan profesi dunia mereka.
Dalam hal pandangannya mengenai pakaian, makanan,  dan kendaraan yang layak dalam kehidupan yang sederhana akan menumbuhkan rasa syukur kepada Allah dan mengenal rahmat Illahi. 

"Meninggalkan dunia yang berlebihan akan menimbulkan hilangnya rasa syukur. Dan berlebih-lebihan dalam memanfaatkan dunia akan membawa kepada kezaliman. 

Manusia sebaiknya menggunakan nikmat Allah SWT dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya," kata Ibnu Atha'illah.

Kedua,
tidak mengabaikan penerapan syari’at Islam. Ia adalah salah satu tokoh sufi yang menempuh jalur tasawuf hampir searah dengan Al-Ghazali, yakni suatu tasawuf yang berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah. 

Mengarah kepada asketisme, pelurusan dan penyucian jiwa (tazkiyah an-nafs), serta pembinaan moral (akhlak), suatu nilai tasawuf yang dikenal cukup moderat.

Ketiga,
zuhud tidak berarti harus menjauhi dunia karena pada dasarnya zuhud adalah mengosongkan hati selain daripada Tuhan.
Dunia yang dibenci para sufi adalah dunia yang melengahkan dan memperbudak manusia.

Kesenangan dunia adalah tingkah laku syahwat, berbagai keinginan yang tak kunjung habis, dan hawa nafsu yang tak kenal puas. "Semua itu hanyalah permainan (al-la’b) dan senda gurau (al-lahwu) yang akan melupakan Allah. Dunia semacam inilah yang dibenci kaum sufi," ujarnya.

Keempat,
tidak ada halangan bagi kaum salik untuk menjadi miliuner yang kaya raya, asalkan hatinya tidak bergantung pada harta yang dimiliknya.

Seorang salik boleh mencari harta kekayaan, namun jangan sampai melalaikan-Nya dan jangan sampai menjadi hamba dunia.

Seorang salik, kata Atha'illah, tidak bersedih ketika kehilangan harta benda dan tidak dimabuk kesenangan ketika mendapatkan harta.

Kelima,
berusaha merespons apa yang sedang mengancam kehidupan umat, berusaha menjembatani antara kekeringan spiritual yang dialami orang yang hanya sibuk dengan urusan duniawi, dengan sikap pasif yang banyak dialami para salik.

Keenam,
tasawuf adalah latihan-latihan jiwa dalam rangka ibadah dan menempatkan diri sesuai dengan ketentuan Allah.

Bagi Syekh Atha'illah, tasawuf memiliki empat aspek penting yakni berakhlak dengan akhlak Allah SWT, senantiasa melakukan perintah-Nya, dapat menguasai hawa nafsunya serta berupaya selalu bersama dan berkekalan dengan-Nya secara sunguh-sungguh.

Ketujuh,
dalam kaitannya dengan ma’rifat Al-Syadzili, ia berpendapat bahwa ma’rifat adalah salah satu tujuan dari tasawuf yang dapat diperoleh dengan dua jalan; mawahib, yaitu Tuhan memberikannya tanpa usaha dan Dia memilihnya sendiri orang-orang yang akan diberi anugerah tersebut; dan makasib, yaitu ma’rifat akan dapat diperoleh melalui usaha keras seseorang, melalui ar-riyadhah, dzikir, wudhu, puasa ,sahalat sunnah dan amal shalih lainnya.


Demikian uraian singkat tentang Syekh Ibnu Atha'illah.
semoga postingan ini ada manfaatnya .






Salam santun : Haeruddin Purnawanto



KISAH GURU MURSYID dan MURID NYA

Murid yang masih muda, tanpa sepengetahuan gurunya mempunyai sedikit simpanan emas.

Gurunya itu tak berkata apa-apa, dan suatu hari mereka pergi bersama-sama dalam suatu perjalanan. 

Akhirnya mereka sampai ke sebuah lembah yang gelap, di tempat masuk ke lembah itu terbentang dua jalan.
Si murid mulai khawatir, sebab emas (memang) merusak pemiliknya.

Gemetar ia pun bertanya pada Gurunya, 

“Jalan mana yang mesti kita tempuh?” 

Lalu Gurunya pun menjawab, 
“Bebaskan dirimu dari apa yang membuatmu khawatir itu, 
maka jalan mana pun tak menjadi soal. 
Setan takut akan orang yang tak mempedulikan uang, dan cepat akan menghindar daripadanya. 
Demi sebutir emas kau membelah sehelai rambut. 

Pada hakikatnya , emas itu seperti keledai yang lumpuh,tak ada harganya dan hanya merupakan beban bagi pemiliknnya.

Bila kekayaan datang pada seseorang dengan tak disangka-sangka, 

mula-mula akan membuatnya bingung, kemudian menguasainya.

Ia yang terikat dengan cinta akan uang dan harta milik, terikatlah tangan dan kakinya dan dilontarkan ke dalam lubang-penjara. 

Hindarilah lubang penjara yang dalam ini jika kau bisa,jika tidak, tahan nafasmu, sebab udara didalamnya amat luar biasa pengapnya.”



Demikian percakapan antara Seorang Guru mursyid dan muridnya , semoga ada Hikmah yang bisa kita petik dari kisah diatas.


Salam Santun  dari Blogger.






Sumber:
Dari Mantiqut thair by Faridu'd-Din Attar




KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN



Apa saja keutamaan bulan Ramadhan?

Mari luangkan sedikit waktu untuk membaca dan menyimak postingan ini dengan memohon kepada Allah agar senantiasa diberikan pemahaman dan kebeningan hati supaya Kita mampu memetik hikmah dari apa yang Kita baca.



Allah berfirman dalam QS -  Al- Baqarah  ayat 183 yang terjemahaan nya sbb:

" Wahai orang-orang yang beriman ,diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu ...... "

Sa'id bin Jabir .ra berkata; "puasa orang-orang sebelum kita adalah mulai dari ataman (sepertiga malam yang pertama) sampai kepada malam berikutnya , sebagaimana yang telah terjadi pada permulaan Islam.

"segolongan Ulama berkata,"puasa itu merupakan kewajiban atas orang-orang Nasrani.

Lalu puasa itu sering terjadi pada musim yang sangat panas dan musim yang terlaulu dingin.

Puasa itu terasa sangat memberatkan mereka pada saat mereka mengadakan perjalanan dan sebahagian kehidupan.

Lalu pemimpin- pemimpin mereka  sepakat untuk menjadikan puasa pada suatu musim dalam setahun,yaitu antara musim penghujan dan kemarau.

Maka mereka menentukan pada musim bunga dan menambahkkan puasa sepuluh hari lagi sebagai penutup terhadap apa yang mereka perbuat.

Kemudia ada seorang raja yanng menambahkan puasa seminggu lagi kalau Dia sembuh dari sakitnya.

Kebetulan raja itu benaran sembuh dari sakitnya, sehingga Dia betul-betul menambahkan puasa seminggu lagi.

Setelah raja itu meninggal dan digantikan oleh raja yang lain,Dia berkata: "sempurnakanlah ia menjadi 50 hari"  kemudian mereka di timpa kematian,yaitu kematian ternak yang merajalela.

Lalu raja berkata kepada mereka, " tambahkanlah puasamu" lalu mereka menambah sepuluh hari,bahkan mereka menambah sepuluh hari setelah itu.

Dikatakan pula," Tidak ada sebuah umatpun melainkan mereka diwajibkan puasa Ramadhan.
Hanya saja ,mereka kemudian tersesat(menjadi lupa)dari puasa Ramadhan itu".

Al-Baghawi berkata " yang sahih bahwa Ramadhan adalah nama sebuah bulan dari kata "Ramdha" yaitu batu yang dipanaskan(dibakar), karena mereka telah berpuasa dalam waktu panas yang memuncak.

Sebab ketika orang arab ingin meletakkan nama-nama bulan,bertepatan sekali , bahwa bulan itu ada pada musim panas yang dahsyat.

Maka dikatakan atau disebut begitu karena membakar beberapa dosa.
Dan diwajibkan pada tahun kedua Hijrah.

Beberapa hadist menjelaskan keutamaan bulan puasa ini, salah satunya sabda Nabi Muhammad Saw " Apabila datang malam pertama dari bulan Ramadhan, semua pintu pintu surga dibuka,tidak ditutup satu pun selama satu bulan penuh". Dan Allah swt ,memerintahkan malaikat penyeru untuk menganjurkan,
"wahai orang yang mencari kebaikan, menghadaplah", wahai orang yang mencari kejahatan bertahanlah.

Lalu Dia berkata:

  • Adakah seorang yang memohon ampun ,tentu dia diampuni
  • Adakah orang yang meminta, tentu akan dituruti permintaannya
  • Adakah orang yang bertaubat, tentu Ia akan diterima taubatnya.
Dia tidak henti-hentinya berkata begitu sampai fajar memancar.

Setiap malam hari raya fitrah Allah akan membebaskan sejuta orang dari neraka yang sebelumnya telah berhak disiksa.

Salman al farisi. ra ;
Rasulullah saw , telah berkhutbah kepada Kami pada hari terakhir bulan sya'ban,
"Wahai sekalian manusia,benar-benar telah menaungimu sebuah bulan yang besar" didalamnya terdapat malam lailatul qadar yang lebih utama daripada seribu bulan.

Allah menjadikan puasanya menjadi fardhu dan beribadah (mendirikan sholat) pada malamnya sebagai sunat.

Barang siapa mendekatkan diri dengan kebaikan pada bulan itu , maka dia seperti orang yang menunaikan kewajiban pada waktu lain.

Barang siapa yang menunaikan sebuah fardhu,maka dia seperti orang yang menunaikan tujuh puluh kewajiban pada waktu yang lain.

Dia adalah bulan kesabaran ,sedangkankan kesabaran pahalanya adalah surga
Dia adalah bulan pertolongan
Dia adalah bulan penambahan rezeki seorang mukmin.

Barang siapa yang memberi buka pada seorang yang berpuasa,maka bagi dia pahalanya sama dengan memerdekakan budak yang telah terampuni dosa-dosanya.

Lalu Kami berkata,
"ya Rasulullah ,kami ini tidak menemukan sesuatu yang dapat digunakan memberi buka pada orang yang berpuasa"

Kemudian Beliau bersabda,
"Allah memberikan pahala pada orang yang memberikan buka pada orang berpuasa secicipan susu, seteguk air, atau sebutir kurma.

Dan barang siapa yang membuat kenyang orang  berpuasa maka  akan diampuni dosa-dosanya dan Tuhan akan memberikan minuman dari telagaku, dimana dia tidak akan merasa haus setelah itu untuk selama-lamanya.

Disamping itu dia mendapatkan pahala semisal pahala orang yang berpuasa tanpa berkurang sedikitpun.

Awal bulan itu penuh dengan rahmat, pertengahan penuh ampunan dan terakhir pembebasan dari neraka.

Dan barang siapa memberi keringanan pada budak yang dimilikinya , maka Allah akan memerdekakannya dari neraka.

Dengan demikian,maka perbanyaklah  dari empat hal;
dua hal kamu akan membuat ridho pada Tuhanmu,dan dua hal lagi kamu selalu membutuhkannya.

Dua hal yang pertama adalah;

  • Kesaksian bahwa tiada Tuhan kecuali Allah
  • Dan kamu memohon ampun kepadanya.
Dua hal yang kedua adalah;

  • Kamu meminta surga kepada Allah
  • Dan berlindung kepadanya dari neraka.
Diantara hadist yang menerangkan keutamaanya lagi adalah, sabda Nabi Muhammad Saw;

  • "Barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan dengan Iman dan mencari pahala,maka dosanya yang lalu dan yang akan datang akan diampuni".
  • "Setiap amal anak cucu Adam adalah baginya,kecuali puasa,maka sesungguhnya puasa itu adalah milikKu dan Aku akan membalasnya."
  • "Umatku diberi lima hal yang tidak pernah diberikan pada umat manapun sebelum mereka"
Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi ALLAH daripada wangi misik,
Malaikat-malaikat memohonkan ampun untuk mereka hingga berbuka, setan setan yang keterlaluan dibelenggu,
Allah swt menghias surga setiap hari ,setiap orang yang beramal akan di penuhi pahalanya apabila dia telah menyempurnakan amalannya.



Wallahu a'lam bisowab...







Sumber:

Kisah ini Kami kutip dari kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al Ghazali
yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Mahfudli Sahli
dengan judul " Dibalik ketajaman mata hati" Penerbit Pustaka Amani-jkt.
Bab 41 tentang keutamaan bulan ramadhan yang agung (hal 485-488).


Catatan Blogger:
Semoga postingan ini ada manfaatnya buat Anda dan buat Saya pribadi.
Mohon tinggalkan koment sebagai masukan buat kami, akhirnya demikian dulu dan salam santun dari saya.

Haeruddin Purnawanto.










WALI ALLAH YANG DISELAMATKAN oleh KOTORAN NYA.

Dikisahkan kembali oleh: Haeruddin Purnawanto.

Dikisahkan bahwa ada seorang wali Allah yang begitu alim,taat dan sangat senang menuntut ilmu Allah.
Meskipun Dia setara wali tapi tetap saja Dia merasa ilmunya masih sangat dangkal sehingga Dia setiap hari terus bolak balik ke masjid mengikuti pengajian dan terus belajar dari ustazd dan Kiai begitulah rutinitasnya .

Dia merasa masih banyak sekali ilmu yang belum diketahuinya,begitu kerdilnya diri Dia dihadapan Allah.
Semakin banyak yang Dia pelajari,maka semakin bertambah pula yang belum Dia ketahui ,begitu seterusnya.

Hampir 70 tahun Dia melakukan ibadah dengan ketaatan kepada Allah aza wajallah.
Sampai disuatu hari Allah memberikan ujian kepadanya yaitu satu ujian yang luar biasa dan pernah Dia temukan sebelumnya.
Dimana keteguhan iman nya benar -benar diuji oleh Allah Subhana Wataala.

Pada saat  berjalan menuju masjid seperti biasanya,Dia bertemu dengan seorang wanita,lalu wanita itu memanggilnya.

Siwanita itu mengatakan kepada wali Allah ( Abid) bahwa dirumahnya ada barang yang ingin diangkatnya tapi siwanita tersebut tidak kuat mengangkatnya sendiri,maka  siwanita itu meminta kesudihan hati si Abid agar kiranya mau membantunya.

Yah,,, yang namanya si Abid orang baik,sudah pasti Dia menyanggupi untuk membantu siwanita tersebut dengan senang hati,sambil berucap Insya Allah saya akan menolong semampunya.

Lalu wanita tersebut mengajak si Abid ke rumahnya dan begitu sampai dirumah wanita tersebut, si Abid dipersilahkan masuk dan siwanita mengikutinya dari belakang sambil menutup pintu rapat-rapat lalu dikunci dan kuncinya dia selipkan di dalam dadanya, si Abid melongo melihat pintu yang terkunci.

Kenapa pintunya harus dikunci? begitu tanya si Abid pada wanita itu, dan wanita hanya tersenyum sekilas lalu berucap," sebenarnya tiada barang yang perlu diangkat, tapi cukup kamu angkat saya saja dan marilah Kita bersenang-senang karena hanya Kita berdua di dalam rumah ini, begitu rayu si wanita tersebut.

Kemudian wanita itu menanggalkan satu persatu pakaiannya sampai tak tersisa sehelai kainpun ditubuhnya,lalu wanita itu berkata:

"Wahai Abid kemarilah kau setubuhi Aku kemudian Kau pulang kerumahmu dan bertaubat,Allah kan maha pengampun dan peneerima taubat" begitulah godaan dan tipu daya syaitan yang menjelma dalam diri wanita tersebut.

Wali Allah (Abid) sangat terkejut dan dalam hatinya berdoa" Yaa Allah andai Engkau menerima ibadahku yang hampir 70 tahun ini, mohon selamatkanlah Aku dari dosa ini yaa Allah.

Tiba-tiba ada suara ghoib menyapa,suara ini tentunnya hanya didengar oleh hati yang suci bersih saja , bukan pada hati yang kotor penuh noda.

"Wahai Abid, andai engkau ingin selamat dari wanita ini maka pergilah Engkau ke wc rumahnya" begitu suara yang didengar oleh Abid dari dalam hatinya.
karena si Abid yakin itu pertolongan Allah,maka si Abid lantas mengajukan syarat kepada wanita itu, "Aku mau berzina denganmu tapi izinkan Aku kebelakanng dulu untuk melepaskan hajat dulu" lalu disetujui dan dipersilahkan oleh wanita itu.

Si Abidpun berserah kepada Allah agar selamat dari Fitnah ini, kemudian si Abid bergegas kebelakang dan langsung masuk WC dalam keadaan resah dan menggigil ketakutan.

Setelah sudah membuang hajatnya,suara ghaib itu hadir lagi,dalam hati si Abid berdoa lagi, " yaa Allah andai Engkau menerima ibadahku selama ini,mohon selamatkanlah Aku dari dosa ini yaa Allah"

Lalu suara ghaib itu terdengar lagi:
"wahai Abid jika Kamu ingin selamat dari wanita itu,ambillah najis yang ada dilobang WC itu,kemudian lumurilah badanmu kemudian kembalilah pada wanita itu"

Si Abid dengan penuh ketaatan ,mengikuti apa yag dikehendaki oleh suara ghaib itu,setelah itu keluarlahlah dia dari WC dan menghampiri wanita itu yang telah menunggunya dari tadi.


Lalu apa yang terjadi?

Wanita itu berteriak sambil menutup hidungnya ,busuk sekali Kau Abid Aku mengajakmu bersetubuh tapi kenapa kau lumuri badanmu dengan kotoran seperti itu? Cepat keluar Kau dari sini bentak wanita itu.


Wali Allah itupun segera keluar dan bersyukur kepada Allah yang telah menyelamatkan dirinya sehingga Dia bisa lolos dari godaan dan ujian ini.

Wali Allah itu kemudian melangkahkan kakinya menelusuri jalan menuju sungai untuk membersihkan diri lalu melanjutkan perjalanannya menuju masjid guna mengikuti pengajian seperti biasanya.

Karena datangnya  agak telat terpaksa Dia duduk di barisan paling belakang karena tempatnya sudah ditempati orang lain padahal biasanya Dia duduk di barisan paling depan untuk mendengarkan pengajian dari kiainya.

Sementara sedang asyiknya sang kiai menyampaikan pengajiannya kepada santrinya,tiba-tiba sang kiai menghentikan pengajiannya,karena beliau mencium sesuatu bau yang mengundang perhatiannya,lalu beliau bertanya kepada semua santrinya.

Siapa diantara kalian yang berbau? pertanyaan itu dilontarkan berulang kali oleh sang Kiai.
"Akulah insan yang berbau itu" jawab walli Allah itu meskipun cuma dibisikan dalam hatinya.
Dia tidak mampu untuk mengangkat tangannya,karena Dia merasa tadi telah melumuri badannya dengan kotoran namun Dia tak mampu untuk mengatakannya.

Baik jika tak ada yang mau mengaku ,biarlah Aku yang mencium satu persatu begitu kata sang Kiai,lantas sang Kiai bangun dan berjalan mendekati santrinya sambil mencium satu persatu mulai dari barisan paling depan terus kebelakang tapi sang Kiai belum menemukan juga hingga sampai kepada giliran wali Allah yang duduk paling belakang ,sang Kiai mencium lalu bertanya, "wahai Abid dari manakah Kau peroleh bau ini?" pertanyaan ini berulang kali ditanyakan oleh sang Kiai.

Akhirnya si Abid menjawab dan mengatakan bahwa Dia telah melumuri badannya dengan kotoran tapi sebelum Dia ketempat ini tadi Dia sudah membersihkan diri di sungai.

"Ketahuilah olehmu wahai Abid,bau wangian ini adalah bau wangian para Nabi dan rosul di Syurga,Engkau sudah memperolehnya wahai kekasih Allah,begitu kata sang Kiai" yang juga merupakan wali Allah dan memang ada hubungan rasa antara wali Allah yang satu dengan wali Allah yang lain. 


"Wahai Abid mulai saat ini Engkaulah yang lebih pantas mengajar ditempat ini" begitu selanjutnya kata sang Kiai.



Maka mulai saat itu si Abid yang menjadi pengajar di tempat tersebut,sebab Allah telah mengangkat derajatnya oleh karna kesucian hatinya.


Demikianlah kisah singkat ini semoga ada manfaatnya buat Kita.



Catatan blogger:

  • Kita terkadang harus rela mengotori tubuh Kita demi untuk menjaga kebesihan dan kesucian hati Kita.
  • Salam santun dari Blogger.

WALI TANPA NAMA TANPA GELAR

Pada sebuah kisah dikisahkan tentang "Wali tanpa nama tanpa gelar"

Kisah ini sedang populer dan banyak diposting oleh Blogger dalam beberapa blog yang pernah saya baca, bahkan saya tidak tahu yang mana yang pertama dan yang mana  sekedar copy paste,karena sumber cerita juga tidak dicantumkan diakhir postingan.

Tapi itu tidak penting untuk kita ketahui, Adapun yang terpenting adalah  hikmah apa yang bisa Kita petik dari kisah tersebut...?

Dalam kisah tersebut dikisahkan tentang pertemuan tanpa disengaja seorang Pemuda Penuntut ilmu tasyawuf yang sedang melakukan ziarah ke  makam seorang wali dengan seorang gila, yang berada tidak jauh dari makam wali tersebut.

Hati pemuda ini tergelitik setelah tanpa sengaja menguping ocehan orang gila tersebut,didalam ocehan orang gila tersebut menyebutkan tentang karomah "wali tanpa nama tanpa gelar" yang setara dengan wali Qutub.

Perasaan pemuda ini terusik dan tanda tanya memenuhi kepalanya,siapa dan dimana wali tersebut berada...?

Rasa penasaran dan keingin tahuan yang begitu besar mendongkrak semangat dan memicu keberanian pada diri anak muda ini untuk bertanya langsung pada orang gila tersebut,meskipun harus menepiskan sedikit keraguan dan rasa takut yang menghalangi.

Dengan sangat perlahan dan hati-hati,pemuda ini menyeret langkahnya menghampiri si orang gila tersebut.

Setelah merasa betul-betul dekat dengan orang gila tersebut, si pemuda mulai mencoba untuk bertanya dengan terlebih dahulu membubui pertanyaan nya dengan kata mohon maaf.

Walaupun jawaban dan tanggapan si orang gila tidak seramah yang diharapkan bahkan terbilang agak menjengkelkan,namun sipemuda terus saja melontarkan pertanyaan-pertanyaan seputar tentang siapa dan dimana "Wali tanpa nama dan tanpa gelar " tersebut.

Dalam dialog panjang antara si pemuda dan si orang gila tersebut,tak jarang terjadi jawaban-jawaban si orang gila terdengar ketus dan terkadang menusuk dan menyakitkan hati si pemuda yang bertanya.

Ditengah-tengah dialog , si pemuda semakin terpancing rasa keingin tahuannya tentang siapa sebenarnya "wali tanpa nama tanpa gelar itu" ?
terlebih setelah mendengar jawaban ngambang dari mulut si orang gila tersebut bahwa si pemuda itu sering ketemu dan dekat dengan wali yang dimaksud.

Sampai menjelang akhir dialog,si orang gila mungkin merasa iba dan kasihan melihat si pemuda yang sungguh-sungguh ingin tahu tentang "wali tanpa nama tanpa gelar" tersebut,
lalu si orang gila memberitahukan bahwa wali tanpa nama dan tanpa gelar itu adalah orang tua sendiri.

Maka saat itu juga si pemuda ini tak sanggup menahan perasaan dan air matanya, terbayang semua perlakuan nnya kepada kedua orang tuanya yang selama ini dia abaikan dan lebih mengejar karomah dari para wali dan para Auliya.

Seketika itu juga Dia tersungkur dan menjerit memohon ampun kepada Allah, agar mendapatkan ampunan dari Allah atas segala kesalahan dan kebodohannya selama ini.
yang tidak peka terhadap omongan- omongan yang sering disampaikan oleh guru Mursyid nya, tentang "Ridho nya Allah tergantung pada Ridho nya orang tua"

Singkat cerita akhirnya si pemuda bergegas pulang kerumah nya untuk segera menemui kedua orang tuanya.

Dan sepanjang jalan menuju rumah nya si pemuda tersebut tak pernah berhenti komat-kamit mulut nya melafadz kan do'a,


اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا.
“Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.

Artinya :

 “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.

Pesan Belogger:

Semoga Kita  ( Saya dan Anda) semua, selalu taat dan hormat kepada Orang tua dan senantiasa menjadi anak yang sholeh solehah, agar Orang tua Kita selalu ridho pada Kita agar Ridho Nya Allah menyertai Kita,

 Aamiin ,,, Yaa Robbal Aalaamiin.

DUA NASIHAT PENTING....! SYEKH ABDUL QODIR JAELANI.

Syekh Abdul Qadir Jailani.

Beliau adalah seorang ahli sufi yang sangat populer di dunia islam dan para pengikutnya dinamakan tariqat Qadiriyah.

Beliau bernama lengkap  Muhy al din Abdul Qadir Ibnu Abi Shalih zango Dost Al Jaelan.
Tulisan dan nasehat serta buah pikiran Beliau berkenaan dengan ilmu ketuhanan dan tasyawuf, senantiasa mendapat perhatian dan banyak dijadikan rujukan oleh para penuntut ilmu tariqat sampai saat ini,meskipun beliau sudah wafat hampir 900 tahun yang lalu. 

Kisah selengkapnya silahkan baca juga.KISAH SYEIKH ABDUL QODIR JAELANI

Mari kita coba menyimak tentang dua pesan penting Beliau dibawah ini sebagaimana yang Kami maksud di judul postingan ini.



1. TUNDUKKAN NAFSUMU sebelum ENGKAU DITUNDUKKAN OLEHNYA.

Beliau berkata : barang siapa yang ingin memperbaiki dirinya ,maka hendaknya Dia berlatih memerangi nafsunya .
Sehingga dirinya terbebas dari cengkraman nafsu sebab sesungguhnya nafsu cendrung mengajak kepada kemungkaran.


2. SEGERA MENCAPAI PINTU TAUBAT.

Barang siapa dibukakan pintu kebaiakan,maka hendaknya segeralah Dia mencapainya karena Dia tidak pernah tahu kapan pintu itu ditutup.
dan hendaknya Dia ridho dengan segala ketetapan Allah padanya,baik dalam keadaan kaya maupun dalam keadaan miskin, baik susah maupun senang, baik berupa nikmat maupun berupa musibah.
karena tidak ada obat yang lebih baik dari menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah yang Haq.

Nah itulah dua nasihat penting yang pernah Beliau sampaikan , semoga postingan ini bermanfaat dan Pembaca bisa memetik hikmah jauh lebih banyak dari apa yang Kami tulis.
Agar senantiasa bisa mengantarkan kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik serta Iman dan taqwa Kita semakin bertambah.

Apabila dalam tulisan ini Anda menemukan kesalahan dan kekhilafan penulis,mohon kasih masukan dan saran dengan koment di artikel ini atau kirimi Kami Email ke: haeruddinpurnawanto@gmail.com

Salam santun dan Sampai jumpa di postingan berikutnya ,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



LELAKI YANG DIRINDUKAN PARA BIDADARI

Assalamualaikum warahmatullahi wabbarakatuh




Apa kabar Anda semua?
Semoga Anda semua pemirsa blog ini dalam keadaan sehat wal,afiat ... Aamiin Yaa Robbal Alaamiin.
Mari kita coba membaca dan menyimak sebuah kisah dibawah ini...!
Semoga ada hikmah yang bisa kita petik , Insya Allah.







Bismillahirrahmaanirrahiim

Dalam sebuah kisah dikisahkan...
Pada waktu itu ,Di Madinah tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid.
DIa dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat,dan dia juga termasuk orang yang rajin dan taat dalam hal ibadah.
Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan.

Maka sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan salah satu sunnah Rasul yaitu menikah.
Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.

Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.
Lalu para sahabat menyarankan kepada nya untuk mencoba menemui langsung Baginda Nabi, dengan harapan mendapatkan jalan keluar yang terbaik.

Zulebid pun kemudian datang menemui Baginda Nabi dan mengutarakan isi hatinya.

Baginda Nabi pun tersenyum lalu beliau berkata:
"Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan...?"

Zulebid pun langsung menjawab:
"Seandainya itu adalah saran darimu Yaa Rasulullah, maka saya akan terima".

Tapi bukankah Putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, juga hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun...?

Kemudian Baginda Nabi berkata:
"Katakanlah aku yang mengutusmu"

Lalu Zulebid menjawab:
"Baiklah ya Rasul", dan Zulebid pun segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.

Sesampainya di rumah si Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh si Fulan
Dan si Fulan pun bertanya:
"Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?"

"Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si fulana"
Jawab Zulebid sedikit agak gugup.

"Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku." 
Si Fulan menemui putrinya dan bertanya, "bagaimana pendapatmu wahai putriku?"

Putrinya menjawab:
"Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw,
maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.

"Akhirnya pagi itu juga,pernikahanpun diselenggarakan dengan sederhana.
Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.

Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,,,
"Duhai dirimu yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari,
apakah ini yang engkau idamkan selama ini...? 
Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?" 

Kemudian Jawab istrinya, 
" Engkau adalah lelaki pilihan Rasul yang datang meminangku,
tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku,
tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin."

Zulebid tersenyum, dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk.
Segera ia bangkit dan membuka pintu. 

Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid,yaitu panggilan berjihad dalam perang.

Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya.
lalu Zulebid berkata pada istrinya, Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku,demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu.

Namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu,Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang.
Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.

Istrinya menyahut, "Pergilah wahai suamiku,betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu,namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu,Doa dan ridhoku menyertaimu"


Singkat cerita...

Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang.
Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya.
Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid...

Sampai ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya.
Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran di udara.
Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya.
Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. 

Terbayang wajah kedua orang tuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya.
Berlari-larian bersama teman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati,
dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya.
Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan.
Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya.
Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. 
Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya....Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.

INNALILLAHI WA INNAILAIHI ROJIUN.

=======================================

Senja datang...
Angin mendesau, sepi...
Pasir-pasir beterbangan...
Berputar-putar...

Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang tersebut. 
Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh.
Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.
Tanpa dimandikan, tanpa dikafankan...

Hingga tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid.
Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut.
Para sahabat terdiam membisu.

Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. 
Air mata berlinang dari pelupuk mata beliau. 
Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum.
Wajah beliau berubah menjadi cerah. 

Belum hilang keheranan shahabat, 
tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan 
menghalangi arah pandangan mata beliau.

Sampai akhirnya keadaan kembali seperti semula.
Para sahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah.

"Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis...?"
Jawab Rasul, 
"Aku menangis karena mengingat Zulebid.
Oowh..Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga.
Ini hari bahagia, Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf,
malam yang ditunggu oleh para pengantin."

"Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?" Tanya sahabat lagi.
" Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak 
dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid," Jawab Rasulullah.
"Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?" Tanya mereka lagi.
"Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid,
beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid.
Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya...."
untuk itulah aku memalingkan wajahku.

=======================================

Sementara di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali.
Dan terdengar kabar bahwa suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi,
Pencipta segala Maha Karya.

Malam menjelang...
Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata.
Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan.
Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.
Terdengar Zulebid berkata, "Istriku, aku baik-baik saja.
Aku menunggumu disini,Engkaulah bidadari sejatiku.
Semua bidadari disini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu.... "
Dan akan kubiarkan engkaulah bidadari yang tercantik di hatiku.

Istri Zulebid, terdiam.

Matanya basah...
Ada sesuatu yang menggenang disana,
Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi.
Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir.

Lalu Ia menggerakkan bibirnya,
"Wahai Suamiku, aku mencintaimu...
Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita,Aku ikhlas.





=========000000000000=========





Catatan Blogger:

Keikhlasan menerima segala  ketentuan ALLAH
dan ketaatan pada Rasulullah, itulah yang tidak dimiliki
oleh semua orang kecuali orang-orang tertentu ,
salah satunya seperti Zulebid dan Istrinya.

Subhanallah ,,,,, 
Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang
diberikan kemampuan oleh Alllah untuk selalu taat dan Ikhlas. 

Aamiin... Yaa Robbal Alaamiin.

Imam Al-Ghazali Berguru Kepada Tukang Sol Sepatu

Al-GhazaliSuatu malam disaat orang sedang terlelap, Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat itu masih muda dan sedang berguru kepada Syekh Sulaiman 
Zuhdi di Jabbal Qubis Makkah sedang membersihkan kamar mandi Gurunya menggunakan kedua tangannya tanpa merasa jijik dan melakukan dengan penuh ikhlas.

Di saat Beliau melakukan tersebut,tiba-tiba Guru Syekh Sulaiman Zuhdi lewat dan berkata, “Kelak tanganmu akan di cium raja-raja dunia”.

Ucapan Gurunya itu dikemudian hari terbukti dengan banyak raja yang menjadi murid Beliau dan mencium tangan Beliau salah satunya adalah Sultan Musa al-Muazzamsyah, Raja di Kerajaan Langkat, Sumatera Utara.

Kisah berguru dalam ilmu hakikat mempunyai keunikan tersendiri, seperti kisah Sunan Kalijaga yang menjaga tongkat Gurunya dalam waktu lama, dengan itu Beliau lulus menjadi seorang murid. 

Berikut kisah Ulama Besar Imam Al-Ghazali memperoleh pencerahan bathin bertemu dengan pembimbing rohaninya.

Imam Al-Ghazali seorang Ulama besar dalam sejarah Islam, hujjatul islam yang banyak hafal hadist  Nabi SAW.

Beliau dikenal pula sebagai ahli dalam filsafat dan tasawuf  yang banyak mengarang kitab-kitab,salah satu kitabnya yang paling populer adalah 
"IHYA ULUMUDIN"

Suatu ketika Imam Al-Ghazali menjadi imam disebuah masjid , Tetapi saudaranya yang bernama Ahmad tidak mau berjamaah bersama Imam Al- Ghazali lalu berkata kepada ibunya :

“Wahai ibu, perintahkan saudaraku Ahmad agar shalat mengikutiku, supaya orang-orang tidak menuduhku selalu bersikap jelek terhadapnya“.

Ibu Al-Ghazali lalu memerintahkan puteranya Ahmad agar shalat bermakmum kepada saudaranya Al-Ghazali. 

Ahmad pun melaksanakan perintah sang ibu, shalat bermakmum kepada Al- Ghazali.
Namun ditengah-tengah shalat, Ahmad melihat darah membasahi perut Imam. Tentu saja Ahmad memisahkan diri.

Seusai shalat Imam Al-Ghazali bertanya kepada Ahmad, saudaranya itu : “Mengapa engkau memisahkan diri (muffaragah)    dalam shalat yang saya imami ? “.  
Saudaranya menjawab : “Aku memisahkan diri, karena aku melihat perutmu berlumuran darah “.

Mendengar jawaban saudaranya itu, Imam Al-Ghazali mengakui, hal itu mungkin karena dia ketika shalat hatinya sedang mengangan-angan masalah fiqih yang berhubungan haid seorang wanita yang mutahayyirah.

Al-Ghazali lalu bertanya kepada saudara : “Dari manakah engkau belajar ilmu pengetahuan seperti itu ?” Saudaranya menjawab, “Aku belajar Ilmu kepada Syekh Al-Utaqy AL-Khurazy yaitu seorang tukang jahit sandal-sandal bekas (tukang sol sepatu) . ” Al Ghazali lalu pergi kepadanya.

Setelah berjumpa, Ia berkata kepada Syekh Al-khurazy : “Saya ingin belajar kepada Tuan “. Syekh itu berkata : Mungkin saja engkau tidak kuat menuruti perintah-perintahku “.

Al-Ghazali menjawab : “Insya Allah, saya kuat “.

Syekh Al-Khurazy berkata : “Bersihkanlah  lantai ini “.

Al-Ghazali kemudian hendak dengan sapu. Tetapi Syekh itu berkata : “Sapulah (bersihkanlah) dengan tanganmu“. Al-Ghazali menyapunya lantai dengan tangannya, kemudian dia melihat kotoran yang banyak dan bermaksud menghindari kotoran itu.

Namun Syekh berkata : “Bersihkan pula kotoran itu dengan tanganmu“.

Al-Ghazali lalu bersiap membesihkan dengan menyisingkan pakaiannya. Melihat keadaan yang demikian itu Syekh berkata : “Nah bersìhkan kotoran itu dengan pakaian seperti itu” .

Al-Ghazali menuruti perintah Syekh Al Khurazy dengan  ridha dan tulus.

Namun ketika Al-Ghazali hendak akan mulai melaksanakan perintah Syekh tersebut, Syekh langsung mencegahnya dan memerintahkan agar pulang.

Al-Ghazali pulang dan setibanya di rumah beliau merasakan mendapat ilmu pengetahuan luar biasa.

Dan Allah telah memberikan Ilmu Laduni atau ilmu Kasyaf yang diperoleh dari tasawuf atau kebersihan qalbu kepadanya.





Sumber:
Dikutip dari Buku Tuntunan Mencapai Hidayah Ilahi.
Karya Imam Al-Ghazali.

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum warahmatullahi wabbarakatuh

Terima kasih kepada pengunjung setia blog ini



Silahkan baca juga blog saya yang lain:

https://rudyputraleo.blogspot.co.id/

https://intisarioretansaya.blogspot.co.id/

https://kumpulanpemandanganindah.blogspot.co.id/

https://kumpulankisahsiabunawas.blogspot.co.id/

https://haeruddinpurnawanto.blogspot.co.id/

https://haeruddinbali.blogspot.co.id/

http://bisnisronsokan.blogspot.co.id/




Sekali lagi terima kasih atas kunjungan nya di blog ini.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.