WALI TANPA NAMA TANPA GELAR

Pada sebuah kisah dikisahkan tentang "Wali tanpa nama tanpa gelar"

Kisah ini sedang populer dan banyak diposting oleh Blogger dalam beberapa blog yang pernah saya baca, bahkan saya tidak tahu yang mana yang pertama dan yang mana  sekedar copy paste,karena sumber cerita juga tidak dicantumkan diakhir postingan.

Tapi itu tidak penting untuk kita ketahui, Adapun yang terpenting adalah  hikmah apa yang bisa Kita petik dari kisah tersebut...?

Dalam kisah tersebut dikisahkan tentang pertemuan tanpa disengaja seorang Pemuda Penuntut ilmu tasyawuf yang sedang melakukan ziarah ke  makam seorang wali dengan seorang gila, yang berada tidak jauh dari makam wali tersebut.

Hati pemuda ini tergelitik setelah tanpa sengaja menguping ocehan orang gila tersebut,didalam ocehan orang gila tersebut menyebutkan tentang karomah "wali tanpa nama tanpa gelar" yang setara dengan wali Qutub.

Perasaan pemuda ini terusik dan tanda tanya memenuhi kepalanya,siapa dan dimana wali tersebut berada...?

Rasa penasaran dan keingin tahuan yang begitu besar mendongkrak semangat dan memicu keberanian pada diri anak muda ini untuk bertanya langsung pada orang gila tersebut,meskipun harus menepiskan sedikit keraguan dan rasa takut yang menghalangi.

Dengan sangat perlahan dan hati-hati,pemuda ini menyeret langkahnya menghampiri si orang gila tersebut.

Setelah merasa betul-betul dekat dengan orang gila tersebut, si pemuda mulai mencoba untuk bertanya dengan terlebih dahulu membubui pertanyaan nya dengan kata mohon maaf.

Walaupun jawaban dan tanggapan si orang gila tidak seramah yang diharapkan bahkan terbilang agak menjengkelkan,namun sipemuda terus saja melontarkan pertanyaan-pertanyaan seputar tentang siapa dan dimana "Wali tanpa nama dan tanpa gelar " tersebut.

Dalam dialog panjang antara si pemuda dan si orang gila tersebut,tak jarang terjadi jawaban-jawaban si orang gila terdengar ketus dan terkadang menusuk dan menyakitkan hati si pemuda yang bertanya.

Ditengah-tengah dialog , si pemuda semakin terpancing rasa keingin tahuannya tentang siapa sebenarnya "wali tanpa nama tanpa gelar itu" ?
terlebih setelah mendengar jawaban ngambang dari mulut si orang gila tersebut bahwa si pemuda itu sering ketemu dan dekat dengan wali yang dimaksud.

Sampai menjelang akhir dialog,si orang gila mungkin merasa iba dan kasihan melihat si pemuda yang sungguh-sungguh ingin tahu tentang "wali tanpa nama tanpa gelar" tersebut,
lalu si orang gila memberitahukan bahwa wali tanpa nama dan tanpa gelar itu adalah orang tua sendiri.

Maka saat itu juga si pemuda ini tak sanggup menahan perasaan dan air matanya, terbayang semua perlakuan nnya kepada kedua orang tuanya yang selama ini dia abaikan dan lebih mengejar karomah dari para wali dan para Auliya.

Seketika itu juga Dia tersungkur dan menjerit memohon ampun kepada Allah, agar mendapatkan ampunan dari Allah atas segala kesalahan dan kebodohannya selama ini.
yang tidak peka terhadap omongan- omongan yang sering disampaikan oleh guru Mursyid nya, tentang "Ridho nya Allah tergantung pada Ridho nya orang tua"

Singkat cerita akhirnya si pemuda bergegas pulang kerumah nya untuk segera menemui kedua orang tuanya.

Dan sepanjang jalan menuju rumah nya si pemuda tersebut tak pernah berhenti komat-kamit mulut nya melafadz kan do'a,


اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا.
“Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.

Artinya :

 “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.

Pesan Belogger:

Semoga Kita  ( Saya dan Anda) semua, selalu taat dan hormat kepada Orang tua dan senantiasa menjadi anak yang sholeh solehah, agar Orang tua Kita selalu ridho pada Kita agar Ridho Nya Allah menyertai Kita,

 Aamiin ,,, Yaa Robbal Aalaamiin.

DUA NASIHAT PENTING....! SYEKH ABDUL QODIR JAELANI.

Syekh Abdul Qadir Jailani.

Beliau adalah seorang ahli sufi yang sangat populer di dunia islam dan para pengikutnya dinamakan tariqat Qadiriyah.

Beliau bernama lengkap  Muhy al din Abdul Qadir Ibnu Abi Shalih zango Dost Al Jaelan.
Tulisan dan nasehat serta buah pikiran Beliau berkenaan dengan ilmu ketuhanan dan tasyawuf, senantiasa mendapat perhatian dan banyak dijadikan rujukan oleh para penuntut ilmu tariqat sampai saat ini,meskipun beliau sudah wafat hampir 900 tahun yang lalu. 

Kisah selengkapnya silahkan baca juga.KISAH SYEIKH ABDUL QODIR JAELANI

Mari kita coba menyimak tentang dua pesan penting Beliau dibawah ini sebagaimana yang Kami maksud di judul postingan ini.



1. TUNDUKKAN NAFSUMU sebelum ENGKAU DITUNDUKKAN OLEHNYA.

Beliau berkata : barang siapa yang ingin memperbaiki dirinya ,maka hendaknya Dia berlatih memerangi nafsunya .
Sehingga dirinya terbebas dari cengkraman nafsu sebab sesungguhnya nafsu cendrung mengajak kepada kemungkaran.


2. SEGERA MENCAPAI PINTU TAUBAT.

Barang siapa dibukakan pintu kebaiakan,maka hendaknya segeralah Dia mencapainya karena Dia tidak pernah tahu kapan pintu itu ditutup.
dan hendaknya Dia ridho dengan segala ketetapan Allah padanya,baik dalam keadaan kaya maupun dalam keadaan miskin, baik susah maupun senang, baik berupa nikmat maupun berupa musibah.
karena tidak ada obat yang lebih baik dari menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah yang Haq.

Nah itulah dua nasihat penting yang pernah Beliau sampaikan , semoga postingan ini bermanfaat dan Pembaca bisa memetik hikmah jauh lebih banyak dari apa yang Kami tulis.
Agar senantiasa bisa mengantarkan kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik serta Iman dan taqwa Kita semakin bertambah.

Apabila dalam tulisan ini Anda menemukan kesalahan dan kekhilafan penulis,mohon kasih masukan dan saran dengan koment di artikel ini atau kirimi Kami Email ke: haeruddinpurnawanto@gmail.com

Salam santun dan Sampai jumpa di postingan berikutnya ,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



LELAKI YANG DIRINDUKAN PARA BIDADARI

Assalamualaikum warahmatullahi wabbarakatuh




Apa kabar Anda semua?
Semoga Anda semua pemirsa blog ini dalam keadaan sehat wal,afiat ... Aamiin Yaa Robbal Alaamiin.
Mari kita coba membaca dan menyimak sebuah kisah dibawah ini...!
Semoga ada hikmah yang bisa kita petik , Insya Allah.







Bismillahirrahmaanirrahiim

Dalam sebuah kisah dikisahkan...
Pada waktu itu ,Di Madinah tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid.
DIa dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat,dan dia juga termasuk orang yang rajin dan taat dalam hal ibadah.
Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan.

Maka sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan salah satu sunnah Rasul yaitu menikah.
Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.

Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.
Lalu para sahabat menyarankan kepada nya untuk mencoba menemui langsung Baginda Nabi, dengan harapan mendapatkan jalan keluar yang terbaik.

Zulebid pun kemudian datang menemui Baginda Nabi dan mengutarakan isi hatinya.

Baginda Nabi pun tersenyum lalu beliau berkata:
"Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan...?"

Zulebid pun langsung menjawab:
"Seandainya itu adalah saran darimu Yaa Rasulullah, maka saya akan terima".

Tapi bukankah Putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, juga hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun...?

Kemudian Baginda Nabi berkata:
"Katakanlah aku yang mengutusmu"

Lalu Zulebid menjawab:
"Baiklah ya Rasul", dan Zulebid pun segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.

Sesampainya di rumah si Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh si Fulan
Dan si Fulan pun bertanya:
"Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?"

"Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si fulana"
Jawab Zulebid sedikit agak gugup.

"Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku." 
Si Fulan menemui putrinya dan bertanya, "bagaimana pendapatmu wahai putriku?"

Putrinya menjawab:
"Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw,
maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.

"Akhirnya pagi itu juga,pernikahanpun diselenggarakan dengan sederhana.
Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.

Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,,,
"Duhai dirimu yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari,
apakah ini yang engkau idamkan selama ini...? 
Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?" 

Kemudian Jawab istrinya, 
" Engkau adalah lelaki pilihan Rasul yang datang meminangku,
tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku,
tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin."

Zulebid tersenyum, dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk.
Segera ia bangkit dan membuka pintu. 

Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid,yaitu panggilan berjihad dalam perang.

Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya.
lalu Zulebid berkata pada istrinya, Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku,demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu.

Namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu,Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang.
Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.

Istrinya menyahut, "Pergilah wahai suamiku,betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu,namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu,Doa dan ridhoku menyertaimu"


Singkat cerita...

Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang.
Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya.
Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid...

Sampai ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya.
Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran di udara.
Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya.
Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. 

Terbayang wajah kedua orang tuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya.
Berlari-larian bersama teman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati,
dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya.
Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan.
Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya.
Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. 
Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya....Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.

INNALILLAHI WA INNAILAIHI ROJIUN.

=======================================

Senja datang...
Angin mendesau, sepi...
Pasir-pasir beterbangan...
Berputar-putar...

Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang tersebut. 
Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh.
Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.
Tanpa dimandikan, tanpa dikafankan...

Hingga tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid.
Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut.
Para sahabat terdiam membisu.

Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. 
Air mata berlinang dari pelupuk mata beliau. 
Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum.
Wajah beliau berubah menjadi cerah. 

Belum hilang keheranan shahabat, 
tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan 
menghalangi arah pandangan mata beliau.

Sampai akhirnya keadaan kembali seperti semula.
Para sahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah.

"Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis...?"
Jawab Rasul, 
"Aku menangis karena mengingat Zulebid.
Oowh..Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga.
Ini hari bahagia, Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf,
malam yang ditunggu oleh para pengantin."

"Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?" Tanya sahabat lagi.
" Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak 
dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid," Jawab Rasulullah.
"Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?" Tanya mereka lagi.
"Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid,
beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid.
Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya...."
untuk itulah aku memalingkan wajahku.

=======================================

Sementara di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali.
Dan terdengar kabar bahwa suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi,
Pencipta segala Maha Karya.

Malam menjelang...
Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata.
Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan.
Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.
Terdengar Zulebid berkata, "Istriku, aku baik-baik saja.
Aku menunggumu disini,Engkaulah bidadari sejatiku.
Semua bidadari disini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu.... "
Dan akan kubiarkan engkaulah bidadari yang tercantik di hatiku.

Istri Zulebid, terdiam.

Matanya basah...
Ada sesuatu yang menggenang disana,
Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi.
Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir.

Lalu Ia menggerakkan bibirnya,
"Wahai Suamiku, aku mencintaimu...
Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita,Aku ikhlas.





=========000000000000=========





Catatan Blogger:

Keikhlasan menerima segala  ketentuan ALLAH
dan ketaatan pada Rasulullah, itulah yang tidak dimiliki
oleh semua orang kecuali orang-orang tertentu ,
salah satunya seperti Zulebid dan Istrinya.

Subhanallah ,,,,, 
Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang
diberikan kemampuan oleh Alllah untuk selalu taat dan Ikhlas. 

Aamiin... Yaa Robbal Alaamiin.

Imam Al-Ghazali Berguru Kepada Tukang Sol Sepatu

Al-GhazaliSuatu malam disaat orang sedang terlelap, Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat itu masih muda dan sedang berguru kepada Syekh Sulaiman 
Zuhdi di Jabbal Qubis Makkah sedang membersihkan kamar mandi Gurunya menggunakan kedua tangannya tanpa merasa jijik dan melakukan dengan penuh ikhlas.

Di saat Beliau melakukan tersebut,tiba-tiba Guru Syekh Sulaiman Zuhdi lewat dan berkata, “Kelak tanganmu akan di cium raja-raja dunia”.

Ucapan Gurunya itu dikemudian hari terbukti dengan banyak raja yang menjadi murid Beliau dan mencium tangan Beliau salah satunya adalah Sultan Musa al-Muazzamsyah, Raja di Kerajaan Langkat, Sumatera Utara.

Kisah berguru dalam ilmu hakikat mempunyai keunikan tersendiri, seperti kisah Sunan Kalijaga yang menjaga tongkat Gurunya dalam waktu lama, dengan itu Beliau lulus menjadi seorang murid. 

Berikut kisah Ulama Besar Imam Al-Ghazali memperoleh pencerahan bathin bertemu dengan pembimbing rohaninya.

Imam Al-Ghazali seorang Ulama besar dalam sejarah Islam, hujjatul islam yang banyak hafal hadist  Nabi SAW.

Beliau dikenal pula sebagai ahli dalam filsafat dan tasawuf  yang banyak mengarang kitab-kitab,salah satu kitabnya yang paling populer adalah 
"IHYA ULUMUDIN"

Suatu ketika Imam Al-Ghazali menjadi imam disebuah masjid , Tetapi saudaranya yang bernama Ahmad tidak mau berjamaah bersama Imam Al- Ghazali lalu berkata kepada ibunya :

“Wahai ibu, perintahkan saudaraku Ahmad agar shalat mengikutiku, supaya orang-orang tidak menuduhku selalu bersikap jelek terhadapnya“.

Ibu Al-Ghazali lalu memerintahkan puteranya Ahmad agar shalat bermakmum kepada saudaranya Al-Ghazali. 

Ahmad pun melaksanakan perintah sang ibu, shalat bermakmum kepada Al- Ghazali.
Namun ditengah-tengah shalat, Ahmad melihat darah membasahi perut Imam. Tentu saja Ahmad memisahkan diri.

Seusai shalat Imam Al-Ghazali bertanya kepada Ahmad, saudaranya itu : “Mengapa engkau memisahkan diri (muffaragah)    dalam shalat yang saya imami ? “.  
Saudaranya menjawab : “Aku memisahkan diri, karena aku melihat perutmu berlumuran darah “.

Mendengar jawaban saudaranya itu, Imam Al-Ghazali mengakui, hal itu mungkin karena dia ketika shalat hatinya sedang mengangan-angan masalah fiqih yang berhubungan haid seorang wanita yang mutahayyirah.

Al-Ghazali lalu bertanya kepada saudara : “Dari manakah engkau belajar ilmu pengetahuan seperti itu ?” Saudaranya menjawab, “Aku belajar Ilmu kepada Syekh Al-Utaqy AL-Khurazy yaitu seorang tukang jahit sandal-sandal bekas (tukang sol sepatu) . ” Al Ghazali lalu pergi kepadanya.

Setelah berjumpa, Ia berkata kepada Syekh Al-khurazy : “Saya ingin belajar kepada Tuan “. Syekh itu berkata : Mungkin saja engkau tidak kuat menuruti perintah-perintahku “.

Al-Ghazali menjawab : “Insya Allah, saya kuat “.

Syekh Al-Khurazy berkata : “Bersihkanlah  lantai ini “.

Al-Ghazali kemudian hendak dengan sapu. Tetapi Syekh itu berkata : “Sapulah (bersihkanlah) dengan tanganmu“. Al-Ghazali menyapunya lantai dengan tangannya, kemudian dia melihat kotoran yang banyak dan bermaksud menghindari kotoran itu.

Namun Syekh berkata : “Bersihkan pula kotoran itu dengan tanganmu“.

Al-Ghazali lalu bersiap membesihkan dengan menyisingkan pakaiannya. Melihat keadaan yang demikian itu Syekh berkata : “Nah bersìhkan kotoran itu dengan pakaian seperti itu” .

Al-Ghazali menuruti perintah Syekh Al Khurazy dengan  ridha dan tulus.

Namun ketika Al-Ghazali hendak akan mulai melaksanakan perintah Syekh tersebut, Syekh langsung mencegahnya dan memerintahkan agar pulang.

Al-Ghazali pulang dan setibanya di rumah beliau merasakan mendapat ilmu pengetahuan luar biasa.

Dan Allah telah memberikan Ilmu Laduni atau ilmu Kasyaf yang diperoleh dari tasawuf atau kebersihan qalbu kepadanya.





Sumber:
Dikutip dari Buku Tuntunan Mencapai Hidayah Ilahi.
Karya Imam Al-Ghazali.

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum warahmatullahi wabbarakatuh

Terima kasih kepada pengunjung setia blog ini



Silahkan baca juga blog saya yang lain:

https://rudyputraleo.blogspot.co.id/

https://intisarioretansaya.blogspot.co.id/

https://kumpulanpemandanganindah.blogspot.co.id/

https://kumpulankisahsiabunawas.blogspot.co.id/

https://haeruddinpurnawanto.blogspot.co.id/

https://haeruddinbali.blogspot.co.id/

http://bisnisronsokan.blogspot.co.id/




Sekali lagi terima kasih atas kunjungan nya di blog ini.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.