Dikisahkan kembali oleh: Haeruddin Purnawanto.
Dikisahkan bahwa ada seorang wali Allah yang begitu alim,taat dan sangat senang menuntut ilmu Allah.
Meskipun Dia setara wali tapi tetap saja Dia merasa ilmunya masih sangat dangkal sehingga Dia setiap hari terus bolak balik ke masjid mengikuti pengajian dan terus belajar dari ustazd dan Kiai begitulah rutinitasnya .
Dia merasa masih banyak sekali ilmu yang belum diketahuinya,begitu kerdilnya diri Dia dihadapan Allah.
Semakin banyak yang Dia pelajari,maka semakin bertambah pula yang belum Dia ketahui ,begitu seterusnya.
Hampir 70 tahun Dia melakukan ibadah dengan ketaatan kepada Allah aza wajallah.
Sampai disuatu hari Allah memberikan ujian kepadanya yaitu satu ujian yang luar biasa dan pernah Dia temukan sebelumnya.
Dimana keteguhan iman nya benar -benar diuji oleh Allah Subhana Wataala.
Pada saat berjalan menuju masjid seperti biasanya,Dia bertemu dengan seorang wanita,lalu wanita itu memanggilnya.
Siwanita itu mengatakan kepada wali Allah ( Abid) bahwa dirumahnya ada barang yang ingin diangkatnya tapi siwanita tersebut tidak kuat mengangkatnya sendiri,maka siwanita itu meminta kesudihan hati si Abid agar kiranya mau membantunya.
Yah,,, yang namanya si Abid orang baik,sudah pasti Dia menyanggupi untuk membantu siwanita tersebut dengan senang hati,sambil berucap Insya Allah saya akan menolong semampunya.
Lalu wanita tersebut mengajak si Abid ke rumahnya dan begitu sampai dirumah wanita tersebut, si Abid dipersilahkan masuk dan siwanita mengikutinya dari belakang sambil menutup pintu rapat-rapat lalu dikunci dan kuncinya dia selipkan di dalam dadanya, si Abid melongo melihat pintu yang terkunci.
Kenapa pintunya harus dikunci? begitu tanya si Abid pada wanita itu, dan wanita hanya tersenyum sekilas lalu berucap," sebenarnya tiada barang yang perlu diangkat, tapi cukup kamu angkat saya saja dan marilah Kita bersenang-senang karena hanya Kita berdua di dalam rumah ini, begitu rayu si wanita tersebut.
Kemudian wanita itu menanggalkan satu persatu pakaiannya sampai tak tersisa sehelai kainpun ditubuhnya,lalu wanita itu berkata:
"Wahai Abid kemarilah kau setubuhi Aku kemudian Kau pulang kerumahmu dan bertaubat,Allah kan maha pengampun dan peneerima taubat" begitulah godaan dan tipu daya syaitan yang menjelma dalam diri wanita tersebut.
Wali Allah (Abid) sangat terkejut dan dalam hatinya berdoa" Yaa Allah andai Engkau menerima ibadahku yang hampir 70 tahun ini, mohon selamatkanlah Aku dari dosa ini yaa Allah.
Tiba-tiba ada suara ghoib menyapa,suara ini tentunnya hanya didengar oleh hati yang suci bersih saja , bukan pada hati yang kotor penuh noda.
"Wahai Abid, andai engkau ingin selamat dari wanita ini maka pergilah Engkau ke wc rumahnya" begitu suara yang didengar oleh Abid dari dalam hatinya.
karena si Abid yakin itu pertolongan Allah,maka si Abid lantas mengajukan syarat kepada wanita itu, "Aku mau berzina denganmu tapi izinkan Aku kebelakanng dulu untuk melepaskan hajat dulu" lalu disetujui dan dipersilahkan oleh wanita itu.
Si Abidpun berserah kepada Allah agar selamat dari Fitnah ini, kemudian si Abid bergegas kebelakang dan langsung masuk WC dalam keadaan resah dan menggigil ketakutan.
Setelah sudah membuang hajatnya,suara ghaib itu hadir lagi,dalam hati si Abid berdoa lagi, " yaa Allah andai Engkau menerima ibadahku selama ini,mohon selamatkanlah Aku dari dosa ini yaa Allah"
Lalu suara ghaib itu terdengar lagi:
"wahai Abid jika Kamu ingin selamat dari wanita itu,ambillah najis yang ada dilobang WC itu,kemudian lumurilah badanmu kemudian kembalilah pada wanita itu"
Si Abid dengan penuh ketaatan ,mengikuti apa yag dikehendaki oleh suara ghaib itu,setelah itu keluarlahlah dia dari WC dan menghampiri wanita itu yang telah menunggunya dari tadi.
Lalu apa yang terjadi?
Wanita itu berteriak sambil menutup hidungnya ,busuk sekali Kau Abid Aku mengajakmu bersetubuh tapi kenapa kau lumuri badanmu dengan kotoran seperti itu? Cepat keluar Kau dari sini bentak wanita itu.
Wali Allah itupun segera keluar dan bersyukur kepada Allah yang telah menyelamatkan dirinya sehingga Dia bisa lolos dari godaan dan ujian ini.
Wali Allah itu kemudian melangkahkan kakinya menelusuri jalan menuju sungai untuk membersihkan diri lalu melanjutkan perjalanannya menuju masjid guna mengikuti pengajian seperti biasanya.
Karena datangnya agak telat terpaksa Dia duduk di barisan paling belakang karena tempatnya sudah ditempati orang lain padahal biasanya Dia duduk di barisan paling depan untuk mendengarkan pengajian dari kiainya.
Sementara sedang asyiknya sang kiai menyampaikan pengajiannya kepada santrinya,tiba-tiba sang kiai menghentikan pengajiannya,karena beliau mencium sesuatu bau yang mengundang perhatiannya,lalu beliau bertanya kepada semua santrinya.
Siapa diantara kalian yang berbau? pertanyaan itu dilontarkan berulang kali oleh sang Kiai.
"Akulah insan yang berbau itu" jawab walli Allah itu meskipun cuma dibisikan dalam hatinya.
Dia tidak mampu untuk mengangkat tangannya,karena Dia merasa tadi telah melumuri badannya dengan kotoran namun Dia tak mampu untuk mengatakannya.
Baik jika tak ada yang mau mengaku ,biarlah Aku yang mencium satu persatu begitu kata sang Kiai,lantas sang Kiai bangun dan berjalan mendekati santrinya sambil mencium satu persatu mulai dari barisan paling depan terus kebelakang tapi sang Kiai belum menemukan juga hingga sampai kepada giliran wali Allah yang duduk paling belakang ,sang Kiai mencium lalu bertanya, "wahai Abid dari manakah Kau peroleh bau ini?" pertanyaan ini berulang kali ditanyakan oleh sang Kiai.
Akhirnya si Abid menjawab dan mengatakan bahwa Dia telah melumuri badannya dengan kotoran tapi sebelum Dia ketempat ini tadi Dia sudah membersihkan diri di sungai.
"Ketahuilah olehmu wahai Abid,bau wangian ini adalah bau wangian para Nabi dan rosul di Syurga,Engkau sudah memperolehnya wahai kekasih Allah,begitu kata sang Kiai" yang juga merupakan wali Allah dan memang ada hubungan rasa antara wali Allah yang satu dengan wali Allah yang lain.
"Wahai Abid mulai saat ini Engkaulah yang lebih pantas mengajar ditempat ini" begitu selanjutnya kata sang Kiai.
Maka mulai saat itu si Abid yang menjadi pengajar di tempat tersebut,sebab Allah telah mengangkat derajatnya oleh karna kesucian hatinya.
Demikianlah kisah singkat ini semoga ada manfaatnya buat Kita.
Catatan blogger:
- Kita terkadang harus rela mengotori tubuh Kita demi untuk menjaga kebesihan dan kesucian hati Kita.
- Salam santun dari Blogger.
No comments:
Post a Comment