Apa kabar Anda semua?
Semoga Anda semua pemirsa blog ini dalam keadaan sehat wal,afiat ... Aamiin Yaa Robbal Alaamiin.
Mari kita coba membaca dan menyimak sebuah kisah dibawah ini...!
Semoga ada hikmah yang bisa kita petik , Insya Allah.
Bismillahirrahmaanirrahiim
Dalam sebuah kisah dikisahkan...
Pada waktu itu ,Di Madinah tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid.
DIa dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat,dan dia juga termasuk orang yang rajin dan taat dalam hal ibadah.
Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan.
Maka sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan salah satu sunnah Rasul yaitu menikah.
Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.
Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.
Lalu para sahabat menyarankan kepada nya untuk mencoba menemui langsung Baginda Nabi, dengan harapan mendapatkan jalan keluar yang terbaik.
Zulebid pun kemudian datang menemui Baginda Nabi dan mengutarakan isi hatinya.
Baginda Nabi pun tersenyum lalu beliau berkata:
"Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan...?"
Zulebid pun langsung menjawab:
"Seandainya itu adalah saran darimu Yaa Rasulullah, maka saya akan terima".
Tapi bukankah Putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, juga hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun...?
Kemudian Baginda Nabi berkata:
"Katakanlah aku yang mengutusmu"
Lalu Zulebid menjawab:
"Baiklah ya Rasul", dan Zulebid pun segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.
Sesampainya di rumah si Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh si Fulan
Dan si Fulan pun bertanya:
"Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?"
"Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si fulana"
Jawab Zulebid sedikit agak gugup.
"Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku."
Si Fulan menemui putrinya dan bertanya, "bagaimana pendapatmu wahai putriku?"
Putrinya menjawab:
"Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw,
maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.
"Akhirnya pagi itu juga,pernikahanpun diselenggarakan dengan sederhana.
Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.
Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,,,
"Duhai dirimu yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari,
apakah ini yang engkau idamkan selama ini...?
Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?"
Kemudian Jawab istrinya,
" Engkau adalah lelaki pilihan Rasul yang datang meminangku,
tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku,
tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin."
Zulebid tersenyum, dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk.
Segera ia bangkit dan membuka pintu.
Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid,yaitu panggilan berjihad dalam perang.
Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya.
lalu Zulebid berkata pada istrinya, Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku,demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu.
Namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu,Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang.
Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.
Istrinya menyahut, "Pergilah wahai suamiku,betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu,namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu,Doa dan ridhoku menyertaimu"
Singkat cerita...
Singkat cerita...
Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang.
Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya.
Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid...
Sampai ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya.
Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran di udara.
Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya.
Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat.
Terbayang wajah kedua orang tuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya.
Berlari-larian bersama teman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati,
dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya.
Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan.
Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya.
Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid.
Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya....Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.
INNALILLAHI WA INNAILAIHI ROJIUN.
=======================================
Senja datang...
Angin mendesau, sepi...
Pasir-pasir beterbangan...
Berputar-putar...
Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang tersebut.
Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh.
Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.
Tanpa dimandikan, tanpa dikafankan...
Hingga tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid.
Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut.
Para sahabat terdiam membisu.
Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis.
Air mata berlinang dari pelupuk mata beliau.
Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum.
Wajah beliau berubah menjadi cerah.
Belum hilang keheranan shahabat,
tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan
menghalangi arah pandangan mata beliau.
Sampai akhirnya keadaan kembali seperti semula.
Para sahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah.
"Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis...?"
Jawab Rasul,
"Aku menangis karena mengingat Zulebid.
Oowh..Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga.
Ini hari bahagia, Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf,
malam yang ditunggu oleh para pengantin."
"Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?" Tanya sahabat lagi.
" Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak
dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid," Jawab Rasulullah.
"Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?" Tanya mereka lagi.
"Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid,
beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid.
Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya...."
untuk itulah aku memalingkan wajahku.
=======================================
Sementara di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali.
Dan terdengar kabar bahwa suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi,
Pencipta segala Maha Karya.
Malam menjelang...
Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata.
Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan.
Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.
Terdengar Zulebid berkata, "Istriku, aku baik-baik saja.
Aku menunggumu disini,Engkaulah bidadari sejatiku.
Semua bidadari disini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu.... "
Dan akan kubiarkan engkaulah bidadari yang tercantik di hatiku.
Istri Zulebid, terdiam.
Matanya basah...
Ada sesuatu yang menggenang disana,
Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi.
Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir.
Lalu Ia menggerakkan bibirnya,
"Wahai Suamiku, aku mencintaimu...
Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita,Aku ikhlas.
=========000000000000=========
Catatan Blogger:
Keikhlasan menerima segala ketentuan ALLAH
dan ketaatan pada Rasulullah, itulah yang tidak dimiliki
oleh semua orang kecuali orang-orang tertentu ,
salah satunya seperti Zulebid dan Istrinya.
Subhanallah ,,,,,
Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang
diberikan kemampuan oleh Alllah untuk selalu taat dan Ikhlas.
Aamiin... Yaa Robbal Alaamiin.
No comments:
Post a Comment