KISAH GURU MURSYID dan MURID NYA

Murid yang masih muda, tanpa sepengetahuan gurunya mempunyai sedikit simpanan emas.

Gurunya itu tak berkata apa-apa, dan suatu hari mereka pergi bersama-sama dalam suatu perjalanan. 

Akhirnya mereka sampai ke sebuah lembah yang gelap, di tempat masuk ke lembah itu terbentang dua jalan.
Si murid mulai khawatir, sebab emas (memang) merusak pemiliknya.

Gemetar ia pun bertanya pada Gurunya, 

“Jalan mana yang mesti kita tempuh?” 

Lalu Gurunya pun menjawab, 
“Bebaskan dirimu dari apa yang membuatmu khawatir itu, 
maka jalan mana pun tak menjadi soal. 
Setan takut akan orang yang tak mempedulikan uang, dan cepat akan menghindar daripadanya. 
Demi sebutir emas kau membelah sehelai rambut. 

Pada hakikatnya , emas itu seperti keledai yang lumpuh,tak ada harganya dan hanya merupakan beban bagi pemiliknnya.

Bila kekayaan datang pada seseorang dengan tak disangka-sangka, 

mula-mula akan membuatnya bingung, kemudian menguasainya.

Ia yang terikat dengan cinta akan uang dan harta milik, terikatlah tangan dan kakinya dan dilontarkan ke dalam lubang-penjara. 

Hindarilah lubang penjara yang dalam ini jika kau bisa,jika tidak, tahan nafasmu, sebab udara didalamnya amat luar biasa pengapnya.”



Demikian percakapan antara Seorang Guru mursyid dan muridnya , semoga ada Hikmah yang bisa kita petik dari kisah diatas.


Salam Santun  dari Blogger.






Sumber:
Dari Mantiqut thair by Faridu'd-Din Attar




No comments:

Post a Comment